Wanita disebelah ini adalah pahlawan-ku,
aku memanggilnya Kak Erni, dekade SAKMA 1984 sangat disegani, kadangkala teman-teman menganggapnya hanya beda satu valensi dengan galaknya Ibu Halima.
Sebenarnya kak Erni sayang aku dengan caranya sendiri, suatu saat tidak mau pinjamin buku Inorganic Modern yang sudah saya ajukan untuk dipinjam pulang, "baca disini saja, tidak boleh bawa pulang" ujarnya galak dengan wajah tegang di Ruang Perpustakaan lantai II SAKMA dekat meja pak Masri.
Dibalik "macan"nya, dia menyimpan beribu rasa iba dan kasih, saya dituntun dan ditunjukkan beberapa referensi untuk dibaca dan simak hingga saya bisa jadi analis seperti sekarang. Tapi waktu itu aku sangat butuh, itu buku diam-diam saya selundupkan dan bawa pulang, sampai sekarang buku tua tebal 10 cm dengan judul lengkap "Chemestry Inorganic Modern" terbitan tahun 1968 itu menghiasi perpustakaan pribadi saya di Bali. Waktu bawa makala dipertemuan akbar Analis kimia Makassar, secara terbuka saya sampaikan kelakuan saya itu, dan ada yang interupsi bahwa saya mengambil kesempatan dengan pengakuan dosa diatas mimbar, he ...he...., iyyo bos, "saya janji buku itu akan kukembalikan" jawabku diatas podium.
Itu salah satu memori dan kenangan indah saya di SAKMA bersama kak Erni saya bisa seperti sekarang, thanks Kak Erni, kado dari Bali sudah dipakai??? Semoga berkenan ya.... (Andi, Aris dan Aan)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
saya nak smak ang 42. mw ikut jejak kakak yang dah berhasil hidup SMAK...................
Posting Komentar